Kontroversi Kemenangan Barcelona


Dalam empat tahun terakhir, Barcelona telah merajai Eropa. Klub asal Catalan tersebut bahkan telah meraih predikat sebagai klub terbaik di dunia saat ini. Namun di balik kesuksesan tersebut, suka atau tidak, Barcelona tidak bisa dilepaskan dari kontroversi.
Terakhir ketika mengalahkan AC Milan 3-1 di Nou Camp, Rabu (4/4/2012) dinihari WIB, kemenangan Barcelona dinodai kontroversi setelah Nesta dinilai wasit menarik kaus Carles Puyol di kotak penalti. Barcelona akhirnya mendapat hadiah tendangan penalti dan berhasil dieksekusi Lionel Messi.
Berikut ini adalah sejumlah pertandingan kontroversial yang dijalani Barcelona di Liga Champions dalam 3 tahun terakhir :
1. Chelsea vs Barcelona (6 Mei 2009 semifinal leg kedua, 1-1)
Setelah bermain imbang tanpa gol di leg pertama, Chelsea sempat memimpin di leg kedua melalui gol Michael Essien. Selama pertandingan Chelsea seharusnya mendapat 5 hadiah penalti setelah Eric Abidal menarik kaus Drogba di kotak penalti, Dani Alves menjatuhkan Florent Malouda di kotak penalti, namun Chelsea hanya dihadiahi tendangan penalti, dan handball yang dilakukan Gerard Pique dan Samuel Eto’o saat mencegah usaha Chelsea mencetak gol. Andres Iniesta mencetak gol di injury time untuk menyamakan skor menjadi 1-1. Barcelona lolos ke final berkat keunggulan gol tandang. Wasit yang memimpin Tom Henning Ovrebo kemudian menjadi musuh bersama publik Stamford Bridge.
2. Barcelona vs Inter Milan (24 April 2010 semifinal leg kedua, 1-0)
Pada leg pertama, Inter Milan menumbangkan Barcelona 3-1. Barcelona berusaha membalikkan keadaan dan berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah Thiago Motta dikartu merah oleh wasit Franck De Bleeckere. Sergio Busquets menjadi aktor utama dari drama kartu merah yang diterima Motta. Motta dan Busquets terlibat perebutan bola di udara. Sikut Motta terlihat sedikit mengenai dahu Busquets namun tidak kencang. Busquets kemudian terjatuh dan menutupi wajahnya sambil mengerang kesakitan di atas lapangan. Motta kemudian dikartu merah. Namun Busquets kemudian tertangkap kamera mengintip ke arah wasit dari balik jarinya untuk melihat apakah aktingnya berhasil atau tidak.
3. Barcelona vs Arsenal (8 Maret 2011 leg kedua babak 16 besar, 3-1)
Pada leg pertama, Arsenal berhasil menahan imbang Barcelona 2-2. Pada leg kedua, Sergio Busquets mencetak gol bunuh diri sehingga Arsenal unggul agregat 3-2. Tiga menit setelah gol tersebut, Robin van Persie mendapat kartu kuning kedua karena tetap menendang bola ke gawang Barcelona padahal wasit sudah meniup peluit offside. Barcelona kemudian mencetak dua gol tambahan sehingga membalik agregat menjadi 4-3. Setelah pertandingan, Van Persie mengklaim bahwa dia tidak bisa mendengar bunyi peluit yang ditiup wasit Massimo Busaca dan dia tetap menendang bola.
4. Real Madrid vs Barcelona (27 April 2011 semifinal leg pertama, 0-2)
Dua gol kemenangan Barcelona dicetak oleh Messi setelah bek Madrid, Pepe dikartu merah wasit Wolfgang Stark pada menit 61 setelah melakukan tekel kepada bek Barcelona Daniel Alves. Para pemain Madrid kemudian mengklaim Alves melakukan akting berlebihan setelah menerima tekel Pepe padahal menurut para pemain Madrid, tidak ada kontak antara Pepe dengan Alves. Jose Mourinho pun dikeluarkan oleh Wolfgang Stark karena melakukan protes terhadap keputusan tersebut dan terkena sanksi larangan mendampingi tim di leg kedua.
5. Barcelona vs Real Madrid (5 Mei 2011 semifinal leg kedua, 1-1)
Saat skor masih imbang 0-0, wasit De Bleeckere menganulir gol Gonzalo Higuain setelah wasit menilai Cristiano Ronaldo telah melanggar Javier Mascherano terlebih dahulu sebelum gol itu terjadi. Pertandingan kemudian berakhir 1-1 dan Barcelona lolos ke final dengan agregat 3-1.
6. Barcelona vs AC Milan (4 April 2012 perempat final leg kedua, 3-1)
Saat kedudukan masih imbang 1-1, Barcelona diberi hadiah tendangan penalti oleh wasit Bjorn Kuipers 5 menit menjelang turun minum. Penalti itu tidak mendapat protes dari para pemain Milan. Namun, pemain Milan kemudian meradang ketika wasit kembali memberikan tendangan penalti. Wasit menilai Alessandro Nesta menarik baju Sergio Busquets saat pemain Barcelona hendak melakukan tendangan sudut. Waktu itu bola masih dalam keadaan mati. Wasit kemudian menghukum Milan dengan tendangan penalti kedua yang dieksekusi oleh Messi.


Pembagian Akun

kode akun adalah suatu penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan pos atau rekening transaksi. Setiap jenis pos dalam satu sistem akuntansi harus memiliki kode atau nomor


1.      Akun Riil
Akun riil adalah akun-akun yang terdapat dalam neraca dan tidak dihapus saat penutupan buku. Akun riil terdiri dari :
a.       Aktiva (Aset/Harta)
Aktiva adalah harta yang terdapat dan digunakan dalam kegiatan perusahaan. Aktiva terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a)      Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai kurang dari satu tahun. Akun dalam aktiva lancar diurutkan berdasarkan dari yang paling lancar (liquid). Aktiva lancar terdiri dari : Kas, Piutang, Sediaan, dan lain - lain.
b)      Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah harta perusahaan yang biasanya habis dipakai lebih dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari : Peralatan, Mesin, Gedung, Tanah, dan lain - lain.
c)      Aktiva Lain – lain
Aktiva lain - lain adalah harta perusahaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lain - lain terdiri dari : Mesin dalam proses perbaikan, Gedung dalam proses pembangunan, dan lain - lain.
b.      Hutang
Hutang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi pada waktu tertentu. Hutang terdiri dari :
a)         Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari : hutang dagang, hutang bunga, hutang gaji, dan lain - lain.

b)         Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang terdiri dari : hutang bank, hutang obligasi, dan lain - lain.
c.       Modal
Modal adalah hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Modal dapat juga diartikan sebagai uang, tanah, gedung, dan barang berharga lain yang diserahkan pemilik kepada perusahaan.
2.      Akun Nominal
Akun nominal adalah akun - akun yang terdapat dalam laporan rugi-laba dan dihapus saat penutupan buku. Akun nominal terdiri dari :
a.       Pendapatan
Pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasional maupun non operasional. Pendapatan terdiri dari :
a)      Pendapatan dalam Usaha
Pendapatan dalam usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasionalnya. Contohnya : pendapatan usaha.
b)      Pendapatan diluar Usaha
Pendapatan diluar usaha adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan non operasional. Contohnya : pendapatan sewa.

b.      Beban / Biaya
a)      Beban dalam usaha
Beban dalam usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan operasional perusahaan. Contohnya : beban gaji, beban iklan, beban listrik, dan lain - lain.
b)      Beban diluar Usaha
Beban diluar usaha adalah beban yang muncul karena kegiatan non operasional. Contohnya : beban bunga, beban administrasi bank, dan lain - lain.


Kode Akun


Dalam akuntansi, kode akun adalah suatu penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan pos atau rekening transaksi. Setiap jenis pos dalam satu sistem akuntansi harus memiliki kode atau nomor yang dapat dikelompokkan dalam 6 jenis kategori, yaitu:
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Pendapatan
Harga pokok penjualan
Beban

Prosedur Posting

Posting adalah pemindahan dari jurnal ke buku besar sesuai dengan tanggal transaksi di jurnal secara kronologis.
1.      Pindah bukukan tanggal transaksi dalam jurnal ke tanggal akun buku besar.
2.      Cocokan kode akun di buku jurnal dengan nomor akun di buku besar.
3.      Jika dalam jurnal akun yang diposting ada disebelah debet maka pindahkan ke akun buku besar sebelah debet dan begitu pula sebaliknya.

Buku besar (Ledger)


Buku besar (Ledger) adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yangtelah dicatat dalam jurnal.Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhirdalam akuntansi (book of final entry) yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.
Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
1.      Bentuk T : Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dna hanya berbentuk seperti huruf T besar.Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akundiletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas.
2.      Bentuk Skontro Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom.Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit.
3.      Bentuk  staffle(berkolom saldo tunggal)

Sistem Informasi Persediaan


Persediaan adalah aktiva perusahaan yang meliputi barang jadi yang tersedia untuk dijual kembali, barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi dan bahan serta perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi.Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk.
1.      Dilihat dari fungsinya :
a.       Batch stock atau lot inventory
b.      Fluctuation stock
c.       Anticipation stock
2.      Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :
a.       Persediaan bahan baku (raw material stock)
b.      Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts/component stock).
c.       Persediaan bahan-bahan pembantu ataubarang-barang perlengkapan (supplierstock).
d.      Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work inprocess/progress stock)
e.       Persediaan barang jadi (finished goodsstock)
Pada dasarnya terdapat lima catatan yang paling penting dalam sistem persediaan :
1.      Permintaan untuk dibeli (purchase requisition)
2.      Laporan penerimaan (receiving report)
3.      Catatan persediaan (balances of stores record)
4.      Daftar permintaan bahan (material requisitionform)
5.      Perkiraan pengawasan (control accounting).





Sistem pencatatan persediaan yaitu :
1.      Periodic System, yaitu pada setiap akhir periodedilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir.
2.      Perpetual System atau juga disebut BookInventories, yaitu setiap mutasi dari persediaansebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya.
Ada beberapa cara atau metode yang digunakan untuk menilai suatu persediaan, diantaranya dengan :
a.       first-in, first out (FIFO)
b.      rata-rata tertimbang (weighted average)
c.       last in, first-out (LIFO)

Pengendalian internal pada siklus pembelian meliputi:
1.          Pemisahan tugas. Individu-individu yang mengotorisasi, melaksanakan pembelian, dan mencatat transaksi adalah individu yang berbeda untuk menghindari terjadinya kecurangan.
2.          Menggunakan informasi dari kejadian lampau untuk mengontrol aktivitas pembelian
3.          Mengamati dari dekat semua kegiatan pembelian
4.          Dokumen-dokumen yang berurutan dan bernomor urut tercetak.
5.          Mencatat semua pihak yang bertanggung jawab atas proses yang terjadi
6.          Membatasi akses ke aset dan informasi perusahaan.
7.          Merekonsilidasi semua catatan dengan bukti fisik dari aset yang ada.
Elemen yang harus ada untuk mendukung pengendalian internal yang baik atas persediaan adalah :
1.      Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yang baik.
2.      Pengendalian yang ketat atas barang yang datang melalui sistem barcode.Pengendalian yang efektif atas semua barang yang keluar dari fasilitas.Pengendalian persediaan mencakup tindakanmempertahankan jumlah persediaan yang optimum,dimana jumlah persediaan sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan menambah biaya dan modal kerja membeku di persediaan, sedangkan jumlah persediaan yang terlalu sedikit akan menghambat kelancaran produksi maupun distribusi dan mengakibatkan opportunity lost. Oleh karena tersebut terdapat sebuah metode untuk mempermudah pengendalian jumlah persediaan yang disebut Economic Order Quantity (EOQ).

Sistem Informasi Pembelian

Pembelian adalah kegiatan pemilihan sumber,pemesanan dan perolehan barang dan jasa sebagai salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan.Sistem Informasi Akuntansi Pembelian (SIA Pembelian) merupakan sistem yang dibangun untuk mempermudah pelaksanaan pembelian dengan meng-otomatisasi-kan atau meng-komputerisasi keseluruhan maupun beberapa bagian dari proses pembelian tersebut disertai dengan pengendalian atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.Proses pembelian setiap jenis perusahaan hampir serupa karena meliputi beberapa atau seluruh kegiatan berikut ini, yaitu :

1.      Konsultasi dengan supplier yang diadakan sebelum pembelian berlangsung dengan cara menghubungi beberapa supplier untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketersediaan kuantitas dan harga dari barang dan jasa.
2.      Pembuatan dokumen permintaan pengadaan barang atau jasa dengan mendapatkan persetujuan dari supervisor. Permintaan ini kemudian digunakan oleh departemen pembelian untuk memesan barang.
3.      Mengadakan perjanjian dengan supplier untuk pembelian barang atau jasa dimasa yang akan datang. Perjanjian dengan supplier meliputi pesanan-pesanan pembelian (pesanan yang sebetulnya dikirim ke supplier) dan kontrak dengan supplier.
4.      Penerimaan barang atau jasa dari supplier dimana perusahaan harus memastikan bawahanya bahwa barang yang dipesan berada dalam kondisi baik yang akan diterima.
5.      Pengakuan kewajiban atas barang dan jasa yang diterima dari supplier yang akan dicatat oleh departemen hutang pada saat tagihan diterima dari supplier.
6.      Pemilihan invoice yang akan dibayar.
7.      Penulisan, penandatanganan dan pengiriman cek kepada supplier.Dokumen yang terkait ke kepada siklus pembelian.

Sistem Informasi Penjualan


Sistem Informasi Penjualan adalah sub system informasi bisnis yang mencakup kumpulan procedure yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya Tagihan/Piutang Dagang.
Jenis Penjualan
Terdapat beberapa Jenis Penjualan. Untuk itu sistem yang diaplikasikan disesuaikan dengan operasi dilapangan. Dalam pembahahan ini saya membahas pada sebuah perusahaan dagang yang teridentifikasi beberapa jenis Penjualan di Perusahaan ini yaitu ;
-          Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer.
-          Penjualan Stock Gudang yaitu penjualan barang dari stock yang telah tersedia di gudang
-          Penjualan Kombinasi ( langsung + Stock ) yaitu penjualan dengan mengambil barang sebagian dari supplier dan sebagian daris stock yang tersedia di gudang.
Unit Organisasi yang terkait
Prosedur  penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar transaksi penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik. Dalam system berjalan sesungguhnya terdapat unit-unit fungsional namun belum mendukung arus informasi dapat berjalan dengan baik. Hal ini merupakan salah satu hambatan yang menyebabkan proses pencatatan transaksi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Terdapat beberapa unit organisasi yang diperlukan dalam sistem penjualan dan pembelian yaitu :
1.      Bagian Order Penjualan
2.      Bagian Otorita Kredit
3.      Bagian Billing/Piutang
4.      Bagian Stock & Delivery
5.      Bagian Buku Besar
6.      Bagian Pembelian
7.      Bagian Gudang
8.      Bagian IT/Pengolahan Data Elektoronik

Managemen By Objective (MBO)


Managemen By Objective (MBO) oleh Peter Drucker :
Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.


Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :
1.      Pendidikan dan pelatihan bagi manajer
2.      Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3.      Pelaksanaan umpan balik secara efektif
4.      Didorong adanya peserta dari bawahan
Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah : Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan
Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur
Kekuatan Dan Kelemahan MBO

Kebaikan-kebaikan program MBO :
-          Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
-          Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan sasaran
-          Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
-          Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
-          Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu
Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :
1.      Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
2.      Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
-          Gaya dan dukungan manajemen
-          Penyesuaian dan perubagan MBO
-          Keterampilan- Keterampilan antar pribadi
-          Deskripsi jabatan
-          Penetapan dan pengorganisasian tujuan
-          Pengawasan metoda pencapaian tujuan
-          Konflik anatara kreativitas dan MBO