Myob Accounting versi 18 Part 1


     Anda pasti sudah mengenal yang nama nya Myob Accounting, Dalam pembahasan ini saya akan membahas secara sederhana tentang cara mengaplikasikan Myob Accounting versd 18  bagi pemula yang mungkin masih bingung bagaimana cara mengaplikasikan nya, untuk pembahasan akan di lengkapi dengan gambar agar lebih mudah di pelajari, bagaimankah cara mengaplikasikan nya cukup mudah bila anda memang berminat dan yakin,cara mengaplikasikan Myob Accounting versi 18 sebagai berikut: yang pertama anda harus memiliki aplikasi Myob Accounting versi 18, Kemudian


1.        Buka aplikasi Myob Accounting vs 18 :



2.        Kemudian akan muncun menu seperti ini :


3.        setelah itu kita memilih create lalu akan muncul seperti ini :



4.        Isi data company information lalu masukkan data perusahaan, setelah mengisi data kita klik next lagi dan akan muncul seperti ini :




5.        Dan current financial itu adalah tahun kita menutup buku pada tahun 2012 lalu last month of financial adalah bulan December,dan conversion month adalah bulan kita memulai untuk membuat transaksi.dan number of accounting period dipilih 12 artinya kita membuat na 12 bulan apabila kita memilih 13 bulan maka bulan tutup buku nya adalah januari .setelah itu kita klik next ,maka akan muncul gambar seperti ini :




6.        Lalu kita klik next dan gambar selanjutnya akan muncul seperti ini :




Ada 3 uraian yang ada
a.       Pilihan pertama = bila menggunakan perkiraan dari program Myob
b.      Pilihan kedua = bila ingin mengimpor perkiraan dari perusahan lain / file lain
c.       Pilihan ketiga = bila ingin membuat sendiri perkiraan tersebut.

7.        Kita memilih yang pada pilihan ketiga karena ingin membuat myob sendiri dan klik next maka akan muncul gambar sebagai berikut :



8.        Dan kemudian kita klik Next

     9.        Dan kemudian kita menklik command centre dan akan tampil gambar seperti ini :




Cukup sekian pembahasan tentang cara mengaplikasikan Myob Accounting vs 18 dan untuk pembahasan  berikut nya akan di bahas di postingan berikutnya



    Rekonsiliasi Bank

    Beberapa penyebab perbedaan antara saldo menurut pembukuan dengan saldo menurut rekening koran bank yaitu :
    1. Bank belum mencatat transaksi tertentu
    a.       Setoran dalam perjalanan
    Perusahaan telah mencatat setoran ke bank tetapi bank belum mencatatnya. Contoh : setoran pada akhir bulan, biasanya bank akan membukukan pada bulan berikutnya.
    b.      Cek dalam perjalanan (cek masih beredar)
    Cek yang ditarik dan telah dibukukan perusahaan tetapi bank belum mencatatnya, biasanya terjadi karena sampai akhir bulan yang menerima cek belum mencairkan cek tersebut.
    1. Perusahaan belum mencatat transaksi tertentu
    c.       Penerimaan kas melalui bank
    Bank kadang-kadang melakukan penerimaan kas untuk dibukukan ke dalam rekening giro perusahaan, misalnya konsumen langsung membayar ke bank.
    d.      Biaya administrasi bank
    Bank biasanya membebankan sejumlah biaya untuk menangani transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pemegang giro, biaya ini baru diketahui setelah ada laporan dari bank yang berupa rekening Koran
    e.       Pendapatan bunga atau jasa giro
    Jumlah bunga yang menjadi pendapatan perusahaan biasanya baru diketahui setelah perusahaan menerima laporan bank.
    f.       Cek kosong
    Perusahaan yang sering menerima pembayaran dari konsumen dalam bentuk cek yang diperlakukan sama dengan uang tunai. Cek tersebut kemudian disetorkan ke bank. Perusahaan baru tahu kalau cek tersebut kosong setelah menerima laporan dari bank.
    Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya ( jumlah rupiah dalam cek lebih besar daripada saldo giro kensumen )
    g.      Cek di kembalikan ke penyetor karena alasan lain ( bukan cek kosong )
    Bank kadang-kadang mengembalikan cek kepada penyetor karena alasan-alasan berikut :
    -          Rekening penarik cek telah ditutup
    -          Cek telah kadaluwarsa, cek kadang hanya dapat diuangkan dalam jangka waktu tertentu, apabila selama jangka waktu tersebut tidak diuangkan maka cek menjadi tidak berlaku lagi.
    -          Tanda tangan yang tercantum pada cek tidak sah
    -          Kesalahan dalam penulisan cek
    Pencatatan akuntansi untuk kasus ini sama dengan cek kosong.
    1. Bank atau perusahaan telah melakukan kesalahan pencatatan
    Contoh, bank mungkin salah mengurangi saldo giro perusahaan untuk giro yang ditarik bukan oleh perusahaan tersebut, mungkin karena nama perusahaannya hampir sama. Bisa juga bank atau perusahaan salah dalam mencatat jumlah rupiah yang disetorkan ke bank.

    Akuntansi Biaya

    Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.





    Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar
    Menurut Schaum
    Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
    Menurut Carter dan Usry
    Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta
    Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective)[1] adalah sebagai suatu item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:
    Produk, Proses
    Batch dari unit-unit sejenis , Departemen
    Pesanan pelanggan, Divisi
    Kontrak, Proyek
    Lini produk, Tujuan strategis

    Proses Dalam Akuntansi



















    1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
    Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
    Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.

    2. Proses Mencatat Dan Merangkum
    Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
    Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
    Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.

    3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
    Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
    Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.

    Pemakai Laporan Akuntansi

    Setiap laporan akuntansi sangat di perlukan oleh beberapa pihak baik dalam perusahaan maupun dqari luar lingkup perusahaan. karena itu dalam pembahasan ini akan membahas tentang siapa saja yang memerlukan laporan akuntansi

     1. Pihak Internal
    Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan.

    2. Pihak Eksteral / External.
    a. Investor
    Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
    b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
    Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
    c. Pemerintah
    Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
    d. Kreditur
    Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
    e. Pihak Lainnya
    Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

    Pengertian Dan Fungsi Akuntansi

    A. Pengertian dan Definisi Akuntansi    
    Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
    Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggung jawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
    B. Fungsi Akuntansi
    Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
    C. Laporan Dasar Akuntansi
    Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

    Harta, Hutang, Dan Modal

    A. Harta / Aset / Aktiva
    Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.
    1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets


















    Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
    Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
    2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
    Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
    Contoh : Saham, obligasi, dan lain-lain.
    3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
    Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
    Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
    4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
    Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
    Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
    5. Harta Lainnya / Other Assets
    Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
    Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.

    B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities
    Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

    1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
    Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
    Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
    2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
    Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
    Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
    3. Hutang lain-lain / Other Payable
    Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
    Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.

    C. Modal / Capital
    Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
    Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

    PSAK 107 Akuntansi Ijarah (Sewa / Menyewa – Upah /Mengupah)


    PSAK 107  (Sewa / Menyewa – Upah / Mengupah)
    Akuntansi Ijarah

    1.              Definisi

    a.       Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.
    b.      Ijarah muntahiyah bittamlik adalah ijarah dengan wa’ad perpindahan kepemilikan obyek ijarah pada saat tertentu.
    c.       Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar (arms length transaction).
    d.      Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset berwujud atau tidak berwujud.
    e.       Umur manfaat adalah suatu periode dimana aset diharapkan akan digunakan atau jumlah produksi/unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset.
    f.       Wa’ad adalah janji dari satu pihak kepada pihak lain untuk melaksanakan sesuatu.

    2.              Karakteristik

    g.      Ijarah merupakan sewa-menyewa obyek ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset terkait, dengan atau tanpa wa’ad untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada saat tertentu.
    h.      Perpindahan kepemilikan suatu aset yang diijarahkan dari pemilik kepada penyewa, dalam ijarah muntahiyah bittamlik, dilakukan jika seluruh pembayaran sewa atas objek ijarah yang dialihkan telah diselesaikan dan obyek ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah secara:
    (1) hibah;
    (2) penjualan sebelum akad berakhir sebesar sebanding dengan sisa cicilan sewa atau harga yang disepakati;
    (3) penjualan pada akhir masa ijarah dengan pembayaran tertentu sebagai referensi yang disepakati dalam akad; atau
    (4) penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad.
    i.        Pemilik dapat meminta penyewa untuk menyerahkan jaminan atas ijarah untuk menghindari risiko kerugian.
    j.        Jumlah, ukuran, dan jenis obyek ijarah harus jelas diketahui dan tercantum dalam akad.

    Macam - Macam Jurnal Akuntansi

    Dalam akuntansi, Jurnal adalah suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara kronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar
    1. Jurnal Umum
    Bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat transaksi pada setiap perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya. Standar Jurnal Umum terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut :
    Tanggal
    Keterangan/Akun
    Ref
    Debet
    Kredit




















    Contoh Jurnal Umum :

    Keterangan :
    Kolom Tanggal
    diisi tanggal terjadinya transaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)
    Kolom Keterangan
    diisi dengan nama akun yang harus di debet dan akun yang harud di kredit akibat terjadinya transaksi. Akun yang harus di debet ditulis lebih dahulu, jumlahnya ditulis di kolom debet. Akun yang harus di kredit biasanya ditulis agak ke kanan pada baris berikutnya, jumlah ditulis di kolom kredit. Keterangan singkat ditulis dibawahnya.
    Kolom referensi (Ref)
    diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat pemindahbukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi pada saat data pos jurnal yang bersangkutan dipindahkan (posting) ke buku besar.
    Kolom Debit/Kredit
    diisi dengan sejumlah nilai/angka yang di debit atau di Kredit sesuai dengan transaksi yang terjadi
    2. Jurnal khusus
    Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
    1. Jurnal penjualan (Sales Journal)
    Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
    Dalam perusahaan yang memerlukan data mengenai hutang PPN tiap terjadi transaksi penjualan, buku jurnal penjual bisa dibuat dalam bentuk sebagai berikut :

    Tgl
    Nomor Faktur
    Nama Debitor
    Ref
    DEBET
    KREDIT
    Piutang Dagang
    PPN Keluaran
    Penjualan
























    Contoh Jurnal Penjualan dengan memperhitungkan PPN :

    1. Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal)
    Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
    1. Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal)
    Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
    Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :
    ·         Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)
    ·         Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)
    1. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
    Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian).
    Pemindah bukuan data jurnal pembelian dan data buku jurnal khusus lainnya ke buku besar, dilakukan secara periodik, biasanya pada tiap akhir bulan.