Setelah kita mempelajari tiga hal pokok dalam akuntansi (Harta, utang dan modal), maka selanjutnya kita akan lihat hubungan dari ketiga hal tersebut. Ketiga komponen itu membentuk suatu persamaan dasar yang dinyatakan dalam :
Secara logika bahwa harta yang berada di perusahaan adalah semua yang dapat memberikan manfaat baik secara langsung saat itu maupun waktu yang akan datang. Nah, berarti ada tanah, gedung, uang, peralatan dan lain-lain merupakan harta perusahaan dan tidak peduli sumbernya dari mana. Pokoknya kalau berada di perusahaan dan kita berhak untuk menggunakannya, maka itulah harta kita.
Sedangkan sumber dari harta tersebut bisa didapat dari hutang pihak lain. Misalnya kita punya uang, peralatan, tanah yang berasal dari hutang. Sehingga persamaan akuntansinya menjadi :
HARTA = HUTANG
Selain itu Harta yang di perusahaan bisa juga dari pemilik perusahaan itu sendiri tanpa berutang kepada pihak lain. Jika seperti ini maka persamaannya menjadi :
HARTA = MODAL
Dari rumus diatas, Maka dapat kita simpulkan seperti ini :
HARTA = HUTANG + MODAL |
Jadi, semua barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan (HARTA), sumbernya ada 2, bisa dari hutang pihak lain bisa juga dari modal (setoran pemilik atau perusahaan itu sendiri). Jadi sesuatu yang real atau nyata dari ketiga komponen tersebut adalah Harta, karena harta itu langsung bisa dipegang, dilihat, atau dirasakan manfaatnya. Sedangkan hutang akan mengacu kepada harta juga karena barang yang dihutangkan tersebut sebenarnya adalah harta itu sendiri. Misalnya kita berutang mobil, uang, rumah dan lain-lain. Kalau barang-barang tersebut sudah berada di rumah kita, maka disebut harta kita dimana sumbernya adalah hutang. Penamaan hutang hanyalah mengarah kepada sumber harta itu berasal padahal secara konkretnya adalah sebuah benda (harta).
Sama dengan kedudukan modal. Modal secara konkret adalah harta juga. Bisa berupa uang, rumah, mobil, perlengkapan dan lain-lain. Modal hanyalah penamaan lain dari harta dimana harta itu berasal yaitu berasal dari pemilik perusahaan/dari keuntungan perusahaan itu sendiri.
Dari pengertian di atas, maka kedudukan hutang dan modal adalah sama yaitu merupakan sesuatu yang mengarah kepada harta (yang merupakan barang-barang yang real dan nyata). Adapun harta merupakan sesuatu yang langsung bisa di manfaatkan, digunakan, diberdayakan, berproduktif (AKTIF). Sedangkan hutang dan modal merupakan sesuatu yang tidak bisa langsung di manfaatkan, digunakan, diberdayakan (PASIF). Kenapa dianggap pasif? Ya, karena yang dimanfaatkn tersebut sebenarnya adalah barang-barang yang nyata (HARTA). Bagaimana bisa dipahami…! Nah, karena ada sesuatu yang Aktif (Harta) dan ada sesuatu yang pasif (utang dan modal), maka ketiga komponen tersebut bisa pisah menjadi aktif dan pasif, menjadi :
AKTIVA = PASIVA
HARTA = UTANG + MODAL
saya masih buta nih soal akutansi
ReplyDeleteBaca baca dulu ya saya
selamat membaca sobat
ReplyDeleteNice share gan.. nambah lg ilmu sya berkat sahabat.. !! :)
ReplyDeleteHappy Blogging..
happy blogging juga gann
ReplyDeleteVisit today ,, please visit back
ReplyDeletewew , terencana sekali gan :D
ReplyDeletesear ilmu
ReplyDeleteoke gan thank kunjungannya
hisyam:@ ia gan akuntansi memang terperinci dan terencana juga terpercaya :)
ReplyDelete